News  

Banjir Jakarta Tak Bisa Lagi Disebut Kiriman

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari

Selasa, 11 Oktober 2022 – 11:36 WIB

VIVA Nasional – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut fenomena banjir Jakarta saat ini tidak lagi sifatnya tradisional, seperti istilah banjir kiriman. Catatan BNPB, hujan lokal yang terjadi di DKI Jakarta dapat mempengaruhi terbentuknya genangan yang cukup signifikan.

“Sekarang tidak seperti itu, karena berkaca pada kejadian mulai dari banjir Latuharhary 2013, tanggul jebol. Kemudian yang baru-baru ini tahun 2020, Halim terendam, yang tidak ada hubungannya dengan kondisi hulu,” kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti di Jakarta, dikutip Selasa, 11 Oktober 2022.

Menurut Muhari, kondisi-kondisi hujan lokal di Jakarta saat ini bisa berpengaruh pada banjir, dengan intensitas hujan tinggi, yang menciptakan genangan-genangan yang cukup signifikan secara lokal.

“Jadi tanpa ada peningkatan debit air dari hulu pun, meskipun saat ini yang terjadi di sepanjang Ciliwung hari ini adalah banjir kiriman, tetapi yang sebelumnya itu lebih banyak disebabkan oleh hujan lokal,” ujar dia.

Abdul mengatakan perlunya melakukan revolusi drainase atau infrastruktur keairan di saat ini yang mana Jakarta merupakan megapolitan dengan urbanisasi, kepadatan penduduk dan dinamika yang cepat.

“Kita memang harus membuat revolusi, atau perubahan yang sangat signifikan, dalam konteks drainase keairan dan infrastruktur keairan kita,” ujar Abdul.

Sumber: www.viva.co.id