News  

Bantuan untuk Korban Gempa di Cianjur Diingatkan Mesti Mulai Dirancang untuk Jangka Panjang

Penyerahan bantuan makanan dan kebutuhan harian pengungsi untuk para warga penyintas bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, oleh Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) Munifah Syanwani, pada Minggu, 11 Desember 2022.

Minggu, 11 Desember 2022 – 15:19 WIB

VIVA Nasional – Bantuan untuk masyarakat korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diingatkan agar mulai diarahkan dan dirancang untuk membantu para penyintas yang bersifat jangka panjang. Sebab, bantuan yang bersifat darurat seperti bahan makanan dan kebutuhan darurat lainnya sudah lebih dari cukup.

Bahkan, berdasarkan pengamatan, bantuan bahan makanan dan kebutuhan darurat lainnya dari berbagai unsur masyarakat se-Indonesia, juga dari pemerintah, ditemukan menumpuk di posko-posko relawan maupun instansi pemerintah.

“Sejak gempa, begitu banyak bantuan, sampai bertumpuk-tumpuk dan sampai sulit disalurkan kepada yang berhak menerimanya, hingga terjadi crowded bantuan,” kata Munifah Syanwani, Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), ketika bersama timnya mendistribusikan bantuan di Cianjur, sebagaimana keterangan tertulisnya, Minggu, 11 Desember 2022.

Penyerahan bantuan makanan dan kebutuhan harian pengungsi untuk para warga penyi

Penyerahan bantuan makanan dan kebutuhan harian pengungsi untuk para warga penyi

Berdasarkan pengamatan itu, Munifah menyadari kehidupan pascagempa efeknya tidak hanya satu-dua hari hingga seminggu tetapi butuh waktu yang panjang. Masyarakat korban bencana alam itu tidak hanya kehilangan rumah yang rusak akibat diguncang gempa, tetapi aktivitas pencaharian mereka juga terganggu, dan anak-anak tidak bersekolah.

Begitu pula, kata Ketua Yayasan Jabal Quran Indonesia (Jaqi) itu, saat mereka mengungsi untuk sekian lama, tenda-tenda pengungsian harus kuat menahan derasnya hujan dan angin, sementara pada penyakit mulai bermunculan karena lingkungan yang memang darurat. Warga pengungsi semua mengalami dampak yang panjang, yaitu butuh waktu ke depan bukan hanya satu bulan,” ujarnya.

Sumber: www.viva.co.id