News  

Minim Proses Politik dan Keterlibatan Publik

Sumber: instagram.com/aniesbaswedan

Kamis, 12 Januari 2023 – 19:00 WIB

VIVA Nasional – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pandangannya soal proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, dalam presentasinya di acara diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura, Selasa, 10 Januari 2023.

Dalam acara itu, hadir pula Yenny Wahid mewakili The Wahid Institute yang berbicara soal peranan gerakan civil society dalam demokasi di Indonesia.

Kritik Anies terhadap proyek IKN lebih dalam konteks demokrasi atau proses politiknya, yang menurutnya minim peran serta atau keterlibatan dan partisipasi publik. Proses itu disebut Anies sebagai ironi demokrasi karena justru memperlihatkan tanda bahwa demokrasi tidak dipraktikkan secara utuh.

Pernyataan ini menyambung presentasi dari Yenny Wahid yang memaparkan soal indikasi menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia, yang sinyalnya muncul dari melemahnya peran serta atau partisipasi publik dalam setiap proses pembuatan keputusan atau kebijakan publik oleh pemegang kekuasaan.

“Contohnya, pembentukan ibu kota baru di Kalimantan. Sangat minim proses politik dan juga sangat minim keterlibatan atau partisipasi publiknya,” kata Anies dikutip Kamis, 12 Januari 2023.

Meski demikian, sambung Anies, Indonesia beruntung memiliki gerakan civil society yang giat dan bersemangat, juga aktivitas pers dan warganet di ranah media sosial yang turut mengawasi setiap proses penyelenggaraan pemerintahan.

Halaman Selanjutnya

“Saya tekankan, beruntung kita ada gerakan civil society yang giat dan bersemangat. Begitu pula kebebasan berekspresi dari pers dan juga warganet yang sangat aktif di media sosial sebagai penjaga demokrasi kita,” paparnya.

img_title

Sumber: www.viva.co.id