Senin, 24 April 2023 – 17:02 WIB
VIVA Nasional – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyayangkan perbuatan peneliti BRIN, Andi Pangerang yang menyebut darah warga Muhammadiyah halal. Kata dia, adanya perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dan pemerintah tidak perlu dipermasalahkan.
“Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN,” ucap dia kepada wartawan, Senin 24 April 2023.
Tri Handoko mengimbau agar publik tidak terpancing dengan perbuatan terduga pelaku. Seluruh pihak diminta menahan diri untuk mencegah polemik. Kata dia, jika terbukti bersalah tentu yang bersangkutan akan dihukum.
“Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi. Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” katanya.
Komentar viral peneliti BRIN yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang diduga mengancam warga Muhammadiyah. Dia menanggapi pernyataan peneliti BRIN lainnya, Thomas Jamaluddin soal penetapan Lebaran Idul Fitri 2023. Pernyataan Andi itu disampaikan di akun Facebook dengan umpatan kasar seperti ‘saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah’ hingga ‘sini saya bunuh kalian satu-satu’.
Andi juga menuding Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global.
Halaman Selanjutnya
Adapun pernyataan tersebut dibagikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod. Dia membagikannya dalam akun Twitter resminya @mamunmurod_.
Sumber: www.viva.co.id