Minggu, 12 Februari 2023 – 18:08 WIB
VIVA Nasional – RI dinilai masih perlu banyak ahli intelijen untuk kepentingan negara. Alasannya, dunia intelijen juga relevan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Hermawan Sulistyo, dalam dikusi bedah buku ‘Pembangunan Jaringan’ di Kampus 2 Ubhara Jaya. Dia mengatakan dunia intelijen selalu menarik karena penuh rahasia dan serba tertutup.
Meski tertutup, kata dia, dunia intelijen tetap membutuhkan kapasitas intelektual yang baik. Menurut dia, intel, reserse dan akademisi merupakan satu kluster yang saling terkait satu sama lain.
Bagi dia buku Pembangunan Jaringan yang ditulis intelijen senior Yohannes Wahyu Saronto ini mengupas banyak hal terkait konsep, metode dan pengembangan jaringan. Namun, tidak hanya organisasi intelijen tapi juga untuk bisnis, sosial dan pendidikan.
“Buku ini untuk kebutuhan masyarakat. Saya tulis bukan hanya untuk komunitas intelijen. Tetapi terkait masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Buku ini bisa digunakan siapa saja,” kata Wahyu, dalam keterangannya, yang dikutip pada Minggu, 12 Februari 2023.
Salah seorang pembicara lainnya, Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ivan Yulivan menyampaikan dengan pesatnya perkembangan teknologi canggih, saat ini orang bisa diam di rumah. Tapi, informasi masuk dengan sendirinya.
Halaman Selanjutnya
Begitupun menurutnya perkembangan soal alat dan senjata yang bisa dikendalikan dari jauh. Teknologi senjata ini sudah dipraktikkan di sejumlah negara untuk memperkuat pertahanan negaranya.
Sumber: www.viva.co.id