Jumat, 3 Februari 2023 – 00:01 WIB
VIVA Nasional – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti hasil Corruption Percepcion Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Dia mengaku terpukul lantaran skor indeks yang biasanya beranjak naik, malah jadi menurun.
“Saya agak terpukul, kemarin atau dua hari lalu, rilis Indeks Persepsi Korupsi, Corruption Perception Index yang dirilis oleh TII, TII itu mengumumkan indeks persepsi kita yg biasanya setiap tahun (skornya) naik, secara pelan-pelan naik, dari 30 sampai kemarin 39, turun ke 38. Terus kemarin-tiba tiba turun menjadi 34,” kata Mahfud dalam keterangannya, Kamis 2 Februari 2023.
Diduga karena Banyaknya OTT
Ilustrasi: Penyidik KPK saat rilis barang bukti kasus korupsi
Mahfud menduga salah satu penyebab anjloknya indeks korupsi di Indonesia karena banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir-akhir ini.
“Saya sudah mengira ini akan ramai. Karena peristiwa kemarin yang banyak tuh OTT. Perdebatan tentang OTT. Ini kan soal persepsi saja. Bukan soal mungkin korupsinya makin banyak atau enggak, tetapi persepsi itu semakin buruk,” ucap dia.
Dia beranggapan bahwa penyelesaian korupsi di Indonesia tidaklah mudah. Bagi pelanggar hukum, lanjut Mahfud, memang mudah untuk melanggar segala prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Namun, bagi penyelesaian hukum, harus ada prosedur-prosedur yang perlu dilewati. Hal itulah yang menurut Mahfud berat dalam penyelesaian korupsi.
Sumber: www.viva.co.id