News  

Kajian Kegamaan Didorong Suarakan Krisis Lingkungan dan Iklim

Ilustrasi/Bencana kemarau

Kamis, 10 November 2022 – 07:14 WIB

VIVA – Yayasan Islami Media Ramah (Islamidotco) menggelar Focus Group Discussion bertajuk Pengarusutamaan Narasi Lingkungan dan Krisis Iklim di Kelompok Kajian Keagamaan di Hotel Amaris Pancoran, Selasa lalu 8 November 2022.

FGD ini mengundang beberapa kelompok majelis taklim dan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Agama, Dewan Masjid Indonesia, Lembaga Dakwah, hingga pengurus ormas Islam untuk membuat komitmen bersama tentang prosedur pelaksanaan majelis taklim yang ramah lingkungan, termasuk gerakan peduli lingkungan dan pengarusutamaan tema-tema lingkungan dan krisis iklim dalam kajian keislaman.

Founder Islamidotco, Savic Ali dalam sambutannya menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia (mengutip PEW Research) 96 persen sangat teosentris, percaya bahwa semua hal dalam kehidupan itu dipengaruhi oleh Tuhan dan agama. Bahkan saat ini, menurutnya, semangat keagamaan juga cukup menguat. Namun menurut Savic, jika hal tersebut tidak diikuti dengan kesadaran terkait sosial lingkungan juga kurang bagus.

Savic juga menyebutkan bahwa saat ini dampak perubahan iklim sangat dirasakan. Contohnya, salah satu daerah di Demak terendam banjir rob. Menurutnya, bagi orang yang fatalis akan menganggap bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan manusia. Tapi sebenarnya secara sintific kejadian tersebut sangat dipengaruhi perbuatan manusia, karena meningkatnya suhu global, polusi industri, dan seterusnya.

“Hal ini senada dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah manusia, dhaharal fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aydinnas,” terang Savic.

Ketua PBNU yang juga Founder Islamidotco, Mohamad Syafi Alieha

Ketua PBNU yang juga Founder Islamidotco, Mohamad Syafi Alieha

Ketua PBNU ini juga menyayangkan bahwa kesadaran ini belum sepenuhnya tumbuh di kalangan kelompok agama di Indonesia. Ia juga menyebut bahwa kesadaran masyarakat Indonesia untuk segera menyelesaikan masalah selalu terlambat.

Sumber: www.viva.co.id